22-04-2013

setiap wanita pasti ingin diperjuangkan dan diperlakukan spesial. sehingga ia merasa dirinya yang paling dicintai dan satu-satunya. kadang perasaan cemburu menghampiri saat pasangan kita tengah asyik dengan dengan berbagai aktifitasnya. tak bisa dipungkiri bahwa rasa memiliki menjadikan wanita ingin selalu diperhatikan. apalagi jika sudah menyangkut kenangan masa lalu.
masa lalu memang sebuah monster yang sering menghinggapi suatu hubungan. setiap orang pastinya mempunyai kenangan indah dengan orang yang mereka sayang sebelumnya, sebelum mereka menemukan kita sebagai penggantinya. ditambah lagi jika mereka benar-benar tulus mencintai, dan berakhirnya suatu hubungan dikarenakan penghianatan komitmen dari satu pihak. pasti sangat sakit dan sulit sekali untuk melupakannya.
ada sebuah lirik lagu yang dulu saya suka "meski kau terus sakiti aq, cinta ini akan selalu memaafkan". terdengar begitu klise, namun pada banyak orang hal ini masih sering terjadi. ehm sedikit jujur, alasan saya menulis ini karena didasari perasaan cemburu yang tak ada habisnya.
mungkin ketika ditanya, pasangan kita akan menjawab bahwa dia sudah tidak mencintai "mantan pasangan" nya dari masa lalu itu. namun pada kenyataannya, tingkah laku nya berbeda. ketika mereka berjumpa dengan mantannya, rasanya masih ada perasaan dengan dia. entah itu sisa perasaan, atau memang ruang kosong yang ketika ditinggalkan pemiliknya ruang tersebut tetap terasa kosong meski menemukan pemilik yang lain. seperti perumpamaan bahwa hati itu seperti puzle, yang ketika satu potongan hilang, maka tidak akan ada potongan manapun yang bisa menggantikannya. hemm rumit memang, karena cinta itu tidak buta tapi melumpuhkan logika.
yah hati orang siapa yang tahu, kadang saya percaya bahkan sangat percaya dengan pasangan saya. namun pada suatu waktu saya ragu dengan dia. apakah dia benar-benar mencintai saya? ataukah masih ada rasa terhadap mantannya? atau dia masih menyimpan masa lalunya?
masa lalu, memang sangat menyebalkan berbicara soal masa lalu. ada yang bilang bahwa masa lalu tidak untuk dilupakan, tapi untuk menjadi kenangan dan pelajaran agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama. tetapi saya tidak sependapat dengan hal itu.
ahh tak terasa sudah lewat tgl 22, sekarang sudah tgl 23. haha
padahal saya menulis ini untuk menghilangkan perasaan cemburu yang menghampiri ketika saya melihat beberapa orang di masa lalu pasangan saya dan melihat kedekatan mereka. sehingga saya bisa membayangkan betapa indahnya dulu hubungan mereka, dan tak mungkin bisa semudah itu dilupakan. sekarang saya ragu dengan pasangan saya, dan yang lebih penting lagi saya tidak tahu cara mengatasinya. kadang terlintas untuk mengakhirinya saja :'(
disisi lain diri saya tidak setuju dengan pilihan itu, karena saya tidak bisa menyelesaikan masalah dan memilih untuk menghindarinya, pergi lalu berakhir. hemm ndak tau lah, jika sudah begini banyak pikiran buruk yang muncul. mulai dari saya tidak pantas untuk dia lah, saya bukan yang terbaik lah, dll haha.
saya tidak pernah merasakan kehilangan dia, dan diapun begitu. mungkin saya akan coba cara ini, haha. saya ingin merasakan itu, supaya saya tahu betapa berartinya, berpengaruhnya, dan berharganya dia dalam hidup saya.
sayonara, arigato gozaimasu ^_^

Update

30 Januari 2014

Kami putus, dia memilih mengakhiri hubungan. Saya pun patah hati tak berkesudahan. Lalu dia pacaran lagi dan saya mencoba move on.

Sekitar Mei 2016

Dia menghubungi saya, meminta tolong karena dia sedang berada di kota tempat tinggal saya. Kami pun berkomunikasi kembali. Akhirnya saya tahu bahwa dia telah putus dengan pacarnya dan ingin kembali menjalin hubungan dengan saya. Usaha saya untuk move on hancur sudah, dengan setitik harapan bahwa kami akan menjalin hubungan lebih serius dengan goals pernikahan. Lalu kami pacaran lagi.

September 2016

Saya pergi mengajar ke Kalimantan selama 1 tahun. Selama saya disana, kami LDR dan hubungan kami harmonis.

2017

Sepulang dari Kalimantan, saya baru tahu bahwa selama ini dia selingkuh dan goyah terhadap hubungan kami. Setelah berdiskusi panjang dengan kepala dingin, kami pun memilih untuk mengakhiri hubungan dan bersikap seperti orang asing satu sama lain.

2018

Saya bertemu kembali dengan teman lama saya dan akhirnya menjalin hubungan serius.

Desember 2018

Saya dilamar oleh teman lama saya.

Agustus 2019

Saya menikah.

Share:

0 komentar